-
Darul Hisan Menghidupkan Harapan di Tengah Kesulitan di 2024
Yayasan Islam Amanah Darul Hisan terus berkomitmen untuk menebar kebaikan dan kepedulian terhadap sesama. Melalui program santunan dhuafa yang terkena musibah dan bantuan pengobatan bagi mereka yang sakit menahun, yayasan telah memberikan harapan baru kepada mereka yang tengah berjuang di tengah kesulitan hidup. Sepanjang tahun 2024, sebanyak 70 orang dhuafa telah terbantu dalam program ini…
-
Santunan untuk Ibu Sri Pariyani, Pejuang Hidup yang Membutuhkan Uluran Tangan
Yayasan Islam Amanah Darul Hisan kembali menjalankan aksi mulianya dengan memberikan santunan kepada warga yang membutuhkan. Salah satu penerima santunan kali ini adalah Ibu Sri Pariyani, seorang ibu berusia 57 tahun yang berdomisili di Pudakpayung, Banyumanik, Semarang. Sejak setahun terakhir, beliau menjalani perjuangan berat melawan berbagai penyakit yang tidak hanya menggerogoti tubuhnya, tetapi juga menguras…
-
Bantuan untuk Diego Gustama, Anak dengan Cerebral Palsy
Yayasan Islam Amanah Darul Hisan kembali menunjukkan komitmennya dalam membantu sesama dengan menyalurkan bantuan kepada Diego Gustama, seorang anak berusia 14 tahun yang telah berjuang melawan Cerebral Palsy sejak usia 1 tahun. Kondisi ekonomi yang sulit membuat Diego tidak dapat melanjutkan sekolah dan menjalani terapi yang sangat dibutuhkannya selama 3 bulan terakhir. Kisah Diego Gustama…
-
Kanker Mata yang Menyiksa
Warni (85) warga Kelurahan Purwosari 3 Kecamatan Semarang Timur, diusianya yang sudah uzur mengidap penyakit kanker mata sebelah kiri yang cukup menyiksanya. Penglihatannya mengalami pembengkakan hingga bernanah mengakibatkan pandangannya terganggu. Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan mengakibatkan pengobatannya tidak berjalan maksimal. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Warni masih sering dibantu oleh tetangganya. Melihat hal ini Yayasan…
-
Radika, 14 Tahun Bergulat Epilepsi
Epilepsi membuat tubuh Radika Tunggal Saputra makin kurus kering tinggal kulit terbungkus tulang. Lumpuh sejak lahir membuatnya hanya bisa tiduran di kasur atau kursi roda di rumah Kakeknya di Jl Wonosari Timur RT 3 RW 9 Kelurahan Wonosari sejak 14 tahunyang lalu. Sang ayah yang hanya buruh di pabrik Sango Keramik harus menanggung biaya hidupnya…
-
Mata Kabur, Kakek Ruspriadi Mengayuh Sepeda 4 Jam ke Rumah Sakit
Penglihatan Ruspriadi (81 tahun) kian kabur hingga divonis glaukoma lantaran tensi darahnya yang tinggi sejak delapan tahun silam. Meski hidup serba kekurangan, namun ia tetap terus berjuang ingin sembuh. Setiap kali berobat ke RS William Booth atau BP 4 berangkat dari rumah jam empat pagi dengan mengayuh sepeda. “Saya sering nabrak atau jatuh dari sepeda…
-
Miskin dan Lumpuh Menahun Mebuat Karyati Pasrah
Serangan stroke membuat ibu Setyo Karyati (57 tahun) ini hanya bisa tiduran. Karena untuk bangun saja sulit apalagi berjalan. Bertahun-tahun menjalani pengobatan namun hasilnya masih kurang memuaskan. “Sejak beberapa tahun lalu saya pindah berobat alternatif di Kaliwungu baru ada sedikit kemajuan meskipun jalannya pakai tongkat,” ungkap warga Beringin Asri Tengah 2 RT 3 RW 11Wonosari…