Darul Hisan Peduli Guru Ngaji, Menghargai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Share This Post

Pada bulan Oktober lalu, Yayasan Islam Amanah Darul Hisan kembali melanjutkan program rutinnya untuk memberikan santunan kepada para pengajar ngaji anak-anak TPQ. Sebanyak 327,5 kg beras berhasil disalurkan kepada guru-guru ngaji yang telah mengabdikan diri tanpa pamrih demi membimbing generasi muda dalam belajar Al-Qur’an. Program ini adalah bentuk apresiasi Darul Hisan terhadap mereka yang kesejahteraannya kerap kali terabaikan, meski peran mereka amat besar dalam membentuk karakter dan keimanan anak-anak.

Guru-guru ngaji TPQ, sering kali disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, menjalankan tugas mulia dengan segala keterbatasan. Banyak dari mereka yang hanya menerima upah sekedarnya. Dengan penghasilan yang tidak seberapa, mereka tetap setia hadir setiap sore, membimbing anak-anak dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Ada kisah mengharukan dari salah satu guru, Bu Aisyah, yang setiap hari bersepeda menempuh jarak beberapa kilometer untuk mengajar di TPQ desanya. Meski hujan atau panas terik, tak pernah sekalipun beliau absen. Ketika ditanya mengapa beliau tetap semangat, Bu Aisyah hanya menjawab, “Saya ingin anak-anak di desa ini bisa mengenal dan mencintai Al-Qur’an, meski saya sendiri hidup pas-pasan.”

Santunan berupa beras dari Darul Hisan ini hadir untuk meringankan beban para guru ngaji seperti Bu Aisyah. Selain beras, santunan ini juga membawa harapan dan dukungan moral kepada para pengajar yang kadang merasa lelah secara ekonomi, namun tetap terpanggil oleh hati. Program ini pun berawal dari koin-koin kebaikan para donatur yang dengan ikhlas menyisihkan rezekinya, sehingga dapat tersalur menjadi bantuan yang sangat berarti.

Selain menyantuni para guru TPQ, bersamaan dengan itu Darul Hisan juga membagikan jus buah segar kepada anak-anak ngaji di TPQ sebagai bentuk hadiah agar anak-anak semakin semangat ngaji sekaligus mendapat asupan gizi dari jus buah segar.

Pak Usman, seorang guru ngaji yang sudah mengajar lebih dari dua puluh tahun, juga mengungkapkan rasa harunya saat menerima bantuan ini. “Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya untuk berharap imbalan yang besar, saya hanya ingin anak-anak ini punya bekal agama,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca. “Dengan bantuan ini, setidaknya saya bisa berikan makanan yang cukup untuk keluarga saya. Terima kasih Darul Hisan atas kepeduliannya.”

Darul Hisan berkomitmen untuk terus peduli kepada para pengajar ngaji, agar mereka merasa dihargai dan didukung dalam menjalankan tugas mulianya. semoga semakin banyak hati yang tergerak untuk mendukung program kebaikan ini. Sesungguhnya, kebaikan besar bisa dimulai dari koin-koin kecil yang dikumpulkan bersama demi tujuan yang mulia #BerawalDariKoin.

Adapun detail penerima manfaat bisa dilihat disini

More To Explore

bantuan pondok pesantren

Berawal dari Koin, Berkah untuk Santri di Ngaliyan

Bulan November 2024 kemarin menjadi momen berharga bagi santri di dua pondok pesantren di Ngaliyan, Semarang. Yayasan Islam Amanah Darul Hisan kembali melanjutkan komitmennya untuk

guru

Dilema Guru, Tegur Murid Dikriminalisasi

Pendisiplinan terhadap murid oleh guru di era sekarang ini begitu berbeda dengan masa lalu. Menjadi hal lumrah pada jaman dulu bila dijewer, bahkan dipukul oleh

Bersama Koinmu,
Darul Hisan Hadir untuk Ummat