Mata Kabur, Kakek Ruspriadi Mengayuh Sepeda 4 Jam ke Rumah Sakit

Share This Post

Penglihatan Ruspriadi (81 tahun) kian kabur hingga divonis glaukoma lantaran tensi darahnya yang tinggi sejak delapan tahun silam. Meski hidup serba kekurangan, namun ia tetap terus berjuang ingin sembuh. Setiap kali berobat ke RS William Booth atau BP 4 berangkat dari rumah jam empat pagi dengan mengayuh sepeda.

“Saya sering nabrak atau jatuh dari sepeda karena pandangan kabur. Jalannya  pelan sekali, tiga sampai empat jam baru nyampai rumah sakit” ungkap lelaki yang tinggal di Kampung Kepatihan 136 RT 3 RW 1 Bangunharjo Semarang Tengah ini. Penderitaanya diperparah setelah positif divonis gangguan prostat beberapa tahun belakangan ini. Dua kali operasi belum memberikan hasil baik. Hal ini karena terbentur faktor biaya, karena pengobatan tidak sepenuhnya bisa dicover kartu miskin miliknya.

More To Explore

bantuan pondok pesantren

Berawal dari Koin, Berkah untuk Santri di Ngaliyan

Bulan November 2024 kemarin menjadi momen berharga bagi santri di dua pondok pesantren di Ngaliyan, Semarang. Yayasan Islam Amanah Darul Hisan kembali melanjutkan komitmennya untuk

guru

Dilema Guru, Tegur Murid Dikriminalisasi

Pendisiplinan terhadap murid oleh guru di era sekarang ini begitu berbeda dengan masa lalu. Menjadi hal lumrah pada jaman dulu bila dijewer, bahkan dipukul oleh

Bersama Koinmu,
Darul Hisan Hadir untuk Ummat