Penglihatan Ruspriadi (81 tahun) kian kabur hingga divonis glaukoma lantaran tensi darahnya yang tinggi sejak delapan tahun silam. Meski hidup serba kekurangan, namun ia tetap terus berjuang ingin sembuh. Setiap kali berobat ke RS William Booth atau BP 4 berangkat dari rumah jam empat pagi dengan mengayuh sepeda.
“Saya sering nabrak atau jatuh dari sepeda karena pandangan kabur. Jalannya pelan sekali, tiga sampai empat jam baru nyampai rumah sakit” ungkap lelaki yang tinggal di Kampung Kepatihan 136 RT 3 RW 1 Bangunharjo Semarang Tengah ini. Penderitaanya diperparah setelah positif divonis gangguan prostat beberapa tahun belakangan ini. Dua kali operasi belum memberikan hasil baik. Hal ini karena terbentur faktor biaya, karena pengobatan tidak sepenuhnya bisa dicover kartu miskin miliknya.