Ujian sekolah di depan mata, para siswa belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil terbaik. Namun ada saja beberapa perilaku siswa yang tidak masuk akal sebab tidak percaya diri dengan membawa jimat ke dalam ruangan ujian. Dengan harapan akan mendapatkan nilai yang baik.
Bahkan pada lain kesempatan, praktek membawa jimat ini juga kerap ditemukan dalam tes CPNS. Dilansir dari media Kumparan, ada salah satu pedagang di Jakarta Games Center yang sering mendapatkan pesanan jimat jenis Isim oleh para calon peserta tes CPNS.
Praktik semacam ini dalam Islam masuk kategori perilaku khurafat. Khurafat adalah kepercayaan pada hal-hal yang tidak rasional atau tidak berdasarkan ilmu pengetahuan. Salah satu contoh khurafat yang masih banyak ditemukan di kalangan pelajar adalah membawa jimat ke dalam ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik.
Bahaya Khurafat
Membawa jimat ke dalam ujian tidak hanya tidak efektif, tetapi juga dapat membahayakan pelajar secara keimanannya. Dalam Islam, menggunakan jimat dianggap sebagai bentuk kesyirikan, yaitu menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Ini dapat mengurangi keimanan dan ketakwaan seseorang.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu (jimat), maka dia telah menyekutukan Allah” (HR. Tirmidzi).
Allah SWT berfirman. “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman tidak kafir, tetapi setan-setan itulah yang kafir” (QS. Al-Baqarah: 102). Ayat ini menunjukkan bahwa menggunakan jimat atau mantra untuk mendapatkan keberuntungan adalah bentuk kesyirikan.
Dalil-dalil ini menegaskan bahwa menggunakan jimat untuk membawa keberuntungan tidak sesuai dengan ajaran Islam dan dianggap sebagai khurafat. Sebaliknya, umat Islam diajarkan untuk bertawakal kepada Allah SWT dan mempercayai bahwa Dia yang menentukan segala sesuatu.
Kiat Mengatasi Khurafat
Untuk mengatasi khurafat, pelajar perlu:
- Menguatkan Iman: Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dengan cara terus belajar tidak henti tentang agama.
- Bertawakal: Menyandarkan diri kepada Allah SWT dan percaya bahwa Dia yang menentukan segala sesuatu.
- Meningkatkan Pengetahuan: Memahami bahwa jimat tidak memiliki kekuatan untuk membantu atau melindungi dengan cara mengaji pada ustadz yang shahih.
Daripada membawa jimat, pelajar dapat meningkatkan peluang sukses dengan beberapa cara sebagai berikut:
- Mempersiapkan Diri dengan Baik: Belajar secara teratur dan memahami materi ujian.
- Mengelola Waktu dengan Efektif: Membuat jadwal belajar dan mengatur waktu dengan baik.
- Menjaga Kondisi Fisik dan Mental: Makan yang seimbang, berolahraga, dan mengelola stres dengan baik.
Semoga generasi muslim saat ini menjadi generasi umat terbaik dengan selalu berpedoman dengan alQur’an dan Sunnah.