Makanan adalah nikmat yang amat besar. Betapa banyak orang lalai dan tidak bersyukur dengan makanan dengan membuang-buangnya dan tidak menghabiskannya. Padahal di luar sana banyak sekali fakir miskin yang butuh makanan. Bukan hanya orang miskin, bahkan orang yang sudah bekerja pun kadang kekurangan makanan. Mereka tidak mampu mencukupi keluarganya dan anak istrinya dengan nasi dan lauk.
Mereka jarang makan nasi dan lauk setiap harinya. Kadang mereka harus berhutang, puasa, dan makan sisa-sisa orang lain demi memenuhi energi yang dibutuhkan badannya. Padahal mereka punya anak dan istri yang harus dipikirkan juga.
Karena itu kalau kita kelebihan makanan maka janganlah kita menyepelekannya. Jangan kita gampang membuangnya dan tidak menghabiskannya. Selain hal ini kufur nikmat, ini juga perbuatan mubazir.
Allah ta’ala berfirman: “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros (mubazir). Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Israa: 26-27)
Berikan Fakir Miskin Makanan
Salah satu ibadah paling besar ialah memberikan fakir miskin makanan. Hal itu karena mereka memang orang yang sangat butuh bantuan, khususnya bantuan makanan yang merupakan kebutuhan pokok mereka.
Sesuap nasi atau satu bungkus nasi bagi orang yang berkecukupan amatlah sedikit dan tidak ternilai. Apalagi jika lauknya hanya telur dadar dan sayur nangka. Tapi bagi beberapa orang fakir hal itu amatlah berharga. Bisa-bisa mereka akan menangis dan bersyukur manakala diberikan satu bungkus nasi yang amat sederhana itu.
Nasib mereka memang tidak seberuntung kita. Mereka serba kekurangan dan membutuhkan. Karenanya kita harus sering membantu mereka dan jangan melupakannya. Beri mereka makanan yang cukup dan lihatlah pahala kita di akhirat kelak.
Rasulullah SAW bersabda “Wahai sekalian manusia, tebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah silaturahmi, dan kerjakanlah shalat pada waktu malam ketika manusia sedang tidur. Niscaya, kalian akan dimasukkan ke dalam surga dengan keselamatan.” (HR. Ibnu Majah)
Rasulullah juga bersabda: “Sesungguhnya Allah akan mengembangkan sedekah kurma atau sepotong makanan dari seorang di antara kalian, sebagaimana seorang di antara kalian memelihara anak kuda atau anak untanya, sehingga sedekah tersebut menjadi besar seperti bukit Uhud.” (HR. Ahmad)
Nasib Pelacur Memberi Minum Anjing
Besarnya pahala memberi makan fakir miskin bisa dilihat dari kisah seorang pelacur pada masa Bani Israil. Dia sudah bergelimang dosa karena profesinya sebagai pelacur dan sudah putus asa dengan gunjingan masyarakat.
Namun di tengah keputus asaannya dia merasa kehausan dan mencari-cari sumur untuk minum. Dia mencari ke sana kemari dan akhirnya mendapati sumur. Dia melihat airnya sudah surut dan dalam. Akhirnya ia turun untuk mengambil airnya dari dalam sumur langsung.
Setelah puas minum dia beranjak naik ke atas dan di sana dia melihat seekor anjing yang juga kehausan. Saking kehausannya dia mengais-ngais pasir dan memakannya. Wanita pelacur itu merasa kasihan dan rela kembali turun untuk mengambil air. Tapi setelah turun, dia tidak mendapati ember untuk mengambil airnya ke atas. Akhirnya dia melepas sepatunya dan mengisinya dengan air, lalu menggigit sepatunya dengan giginya dan kembali ke atas. Di sana dia memberikan anjing itu air di sepatunya dan anjing pun meminumnya. Lalu tanpa dia duga dan sangka amalan memberi minum anjing ini justru amalan yang menghapus semua dosa-dosanya dan membuatnya masuk surga. Bayangkan jika memberi minum anjing saja bisa memasukan seseorang ke surga, maka bagaimana dengan memberi makanan dan minuman kepada fakir miskin, apalagi kepada kaum muslim, penuntut ilmu dan orang-orang soleh lainnya? Pasti pahalanya akan lebih besar.