Baru-baru ini ramai seruan dari Muslim di Eropa untuk memboikot kurma Israel yang dibuat di tanah curian. Seruan boikot yang digagas oleh Friends of Al-Aqsa (FOA) agar umat Islam tidak berbuka puasa dengan kurma “rasa apartheid”.
“Dengan memilih untuk tidak membeli kurma Israel pada Ramadhan tahun ini, masyarakat Muslim mengirimkan pesan yang jelas dan kuat untuk mengutuk pendudukan ilegal dan apartheid Israel di Palestina,” kata Shamiul Joarder dari FOA
Joarder mengatakan sudah waktunya bagi kita (umat Islam) untuk memperbarui komitmen BDS (Boikot, Divestasi dan Sanksi) pada Ramadhan 2023 ini. “Kita harus ingat bahwa sebagai sebuah komunitas kita kuat – kita dapat membuat suara kita terdengar dengan melakukan tindakan sederhana yaitu meletakkan kembali kurma Israel di rak,” ujarnya.
Cara mengetahui merk kurma Israel menurut AMP yaitu dengan mengecek label, hindari label “Made in Israel, Made in the West Bank atau Made in the Jordan Valley.”
Menurut AMP, kurma dengan label ini hampir selalu dibuat di pemukiman Israel. Industri kurma Israel sering menggunakan label yang tidak jelas ini untuk menyembunyikan asal aslinya. Pastikan untuk selalu memeriksa label untuk menghindari pembelian kurma Pendudukan Israel secara tidak sengaja.