Baitul Maqdis yang ada di Palestina merupakan situs bersejarah yang diklaim oleh 3 agama: Islam, Kristen, dan Yahudi. Berdasarkan sejarah, situs ini memang pernah dikuasai oleh ketiganya secara bergantian. Namun lebih dari itu, Baitul Maqdis merupakan kota suci yang hingga kini dipertahankan umat Islam.
Baitul Maqdis pernah dua kali ditaklukan pemerintahan Islam dari kekuasaan Romawi. Romawi kala itu adalah sebuah negara adidaya.
Penaklukan Umar bin Khotob
Penaklukan Baitul Maqdis dilakukan pertama kali pada masa Khalifah Umar bin Khathab pada 16 H/637 M. Masjid pun dibangun disana.
Pada masa itu, umat Islam sedang berada di puncak kejayaan. Setahun sebelum Umar bin Khattab menaklukkan Baitul Maqdis, umat Islam telah berhasil mengalahkan dua imperium terbesar kala itu yaitu Romawi dan Persia. Pasukan Romawi dikalahkan dalam Perang Yarmuk di bawah pimpinan Abu Ubaidah bin Jarrah dan Khalid bin Walid, sementara pasukan Persia dikalahkan dalam Perang Qadisiya di bawah pimpinan Saad bin Abi Waqqas.
Kemenangan umat Islam dalam dua peperangan besar tersebut membuka jalan menuju Baitul Maqdis. Pada masa Umar bin Khattab, pasukan Muslim mengepung Baitul Maqdis selama enam bulan yaitu sejak November 636 M hingga April 637 M. Perjuangan dan penantian panjang tersebut terbayar tuntas ketika Baitul Maqdis diserahkan kepada Umar bin Khattab, bahkan kunci kota tersebut diserahkan langsung oleh Patriark Sophronius, wakil Romawi Byzantium di Baitul Maqdis, kepada Khalifah Umar.
Penaklukkan Shalahudin Al-Ayyubi
Baitul Maqdis ditaklukkan kembali pada masa Daulah al- Ayyubiyyah, di tangan Shalahuddin al-Ayyubi pada tahun 583 H/1187 M.
Pembebasan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi bukanlah penaklukan instan yang dilakukan dengan menghalalkan segala cara seperti pasukan Salib. Penaklukan Baitul Maqdis adalah buah dari perjuangan panjang selama bertahun-tahun. Fondasi telah dibentuk sejak masa Imaduddin Zanki dengan memberi pendidikan dan pelatihan terbaik bagi pasukannya dan kaum muslimin, juga menanamkan mimpi tentang pembebasan Baitul Maqdis. Hal ini kemudian dilanjutkan oleh putranya, Nururuddin Zanki, hingga berhasil ditaklukkan sepenuhnya pada masa Shalahuddin Al-Ayyubi.
Penguasaan Israel
Kini, wilayah Palestina, tempat Baitul Maqdis berada, diduduki oleh Zionis Israel. Umat Islam masih memperjuangkan dan mempertahankannya agar tidak jatuh atau dihancurkan oleh Yahudi. Menurut nubuah, Baitul Maqdis, dengan izin Allah, akan ditaklukkan lagi oleh kaum Muslimin.
Bahkan disebutkan, kelak pepohonan dan bebatuan sampai-sampai berbicara dan berkata, “Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini di belakangku ada orang Yahudi. Kemari, dan kalahkan dia!” (HR. Muslim)
Penaklukan Baitul Maqdis di akhir zaman kelak, tersirat dalam hadits Rasulullah SAW. Beliau mengabarkan dalam hadis bahwa Baitul Maqdis akan direbut kembali oleh kaum Muslimin. Penaklukan kembali Baitul Maqdis oleh kaum Muslimin ini merupakan salah satu tanda kiamat.
Dikutip dari buku “Kiamat Sudah Dekat?” karya Dr. Muhammad al-’Areifi, Nabi SAW bersabda: “Hitunglah enam (tanda) menjelang kiamat, yaitu kematianku, penaklukan Baitul Maqdis …” (HR. Bukhari).
Perkara akhir zaman dan kejadian-kejadian yang menjadi pertanda kedatangannya memang merupakan hal yang masih ghaib. Namun, umat Islam wajib meyakini datangnya hari akhir itu karena hal tersebut adalah bagian dari rukun iman.