Bagi masyarakat Palembang ibukota Propinsi Sumatera Selatan, nama Haji Halim begitu populer. Ia dikenal sebagai masyarakat paling kaya dan dermawan. Haji Halim yang merupakan pemilik PT Sentosa Mulia Bahagia Palembang itu bahkan menjadikan lahan miliknya seluas 2,5 hektare sebagai lembaga pendidikan dan kegiatan keagamaan.
Besarnya nilai aset yang dimiliki Haji Halim berasal dari lini bisnis perkebunan kelapa sawit dan karet yang luas. Dari hasil keuntungan perkebunan kelapa sawit dan karet, dia menyisihkan sedikitnya Rp5 miliar per tahun sebagai dana abadi umat. Haji Halim juga diketahui memiliki bisnis batu bara.
Dikethui Haji Alim yang sudah berusia 85 tahun ini menyisihkan setiap pendapatannya untuk kegiatan sosialnya yang disebut dana abadi umat. Haji Alim di antaranya membangun Lembaga Pendidikan dan Dakwah Islam di Jalan Kol H Barlian. Kompleks Pendidikan dan Dawak Islam ini, selain tempat pendidikan yakni madrasah juga menjadi pusat kegiatan aktivitas sosial dan keagamaan yang dibiayai dengan dana abadi umat.

Haji Halim rutin membagikan zakat mal sekitar Rp 1 Milyar setiap bulan. Khusus bulan Ramadhan, H Halim memberikan 17.000 paket sembako ke warga Palembang dan sekitarnya. “Kita zakat mal setiap bulan. Sekitar Rp 1 miliar setiap bulan,” ujarnya
Kms H Abdul Halim mengatakan, zakat mal rutin dikeluarkan setiap bulan. Karena dengan mengeluarkan zakat mal bisa mendatangkan keberkahan.
Haji Halim juga gemar berwakaf melalui badan wakaf Indonesia. Kegemarannya itu muncul dari sang Ibunda yang telah meninggal. Semasa Ibunda Haji Halim masih hidup, Haji Halim sering membelikan perhiasan baru kepada ibunya sebagai bentuk kasih sayang dia kepada sang Ibu. Namun, H. Halim merasa aneh disebabkan perhiasan yang dipakai Ibunya tidak bertambah, tetap sedikit dan masih perhiasan yang sama.
Rasa penasaran mulai berkecamuk dan menghinggapi pikirannya tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Ibunya. Berawal dari situ, selanjutnya Haji Halim mulai mencari tahu. Akhirnya didapatlah jawaban dari Ibunya kalau perhiasan yang selama ini dia berikan dijual dan diwakafkan untuk membantu menyumbang pembangunan puluhan masjid di Palembang, Sumatera Selatan.
Terinspirasi dari kisah yang diceritakan Ibunya, Haji Halim mulai gemar bersedekah dan berwakaf karena tergerak untuk membantu sesama dengan rezeki yang Ia miliki sampai sekarang ini untuk menabung pahala di akhirat kelak.
Merasakan Manfaat Sedekah
Ketika diwawancarai mengenai manfaat yang dirasakan dari sedekah, Haji Alim lebih mengarahkan bahwa menurutnya manfaat sedekah itu banyak, tuhan lebih tahu. Namun selian itu yang kemudian ikut saya rasakan adalah seperti badan jadi sehat, lalu usaha dari nol terus meningkat-meningkat terus. Sekecil apapun kami berikan bantuan kepada yang membutuhkan.
Memang sejak Covid-19 seluruh perusahaan goyah, namun kami Alhamdulillah bisa tetap bertahan. Bahkan peribahasa nya kalau saat ini, asal bisa bersedekah saja sudah Alhamdulillah. Bisa membayar pekerja, bisa bersedekah dan tidak memikirkan untung lagi. Kemudian bayar pajak, pajak itu juga penting.
Apapun bisa kita sedekahkan, ada uang kita kasih uang, ada tenaga kita kasih sedekah tenaga. Dengan begitu Alhamdulillah anak dan keluarga sehat.