Ainil Islach Pengusaha Muda yang Menggurita, Kuncinya Sedekah

Share This Post

Kesuksesan bisa diraih dari berbagai latar belakang asal seseorang mau belajar dan berusaha. Tak terkecuali mereka yang berlatar pendidikan pondok pesantren. Ini seperti yang dialami Ainil Islach (28 tahun), pengusaha perempuan asal Surabaya yang sukses berbisnis beberapa bidang sekaligus, fashion, kuliner kekinian, hingga skincare. Bahkan kini Ainil mulai merambah bisnis properti. 

Ainil merupakan mantan santri pondok pesantren Darul Ulum Jombang. 3 tahun mengenyam pendidikan sebagai santri mampu membuat Ainil menjadi sosok mandiri dan pantang menyerah. Inilah yang mampu mengantar Ainil menjadi sosok pebisnis tangguh. Meski banyak tantangan yang harus dihadapi, namun Ainil mampu melewatinya dan tetap berdiri tegak hingga kini.

Ainil mulai merintis bisnis sejak duduk di bangku kuliah. Setelah menamatkan pendidikan di jenjang SMA di ponpes Darul Ulum, Ainil melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember.

“Semua aku coba, mulai dari membuat makanan sehat, MUA sampai jualan fashion. Dari zaman kuliah aku memang tipikal orang yang tidak bisa diam. Kalau libur kuliah juga aku pakai buat cari uang, jadi hanya tidak mengandalkan uang kiriman orang tua,” ujar pemilik brand Alinka Outfit ini.

Meski berlabel sebagai mahasiswa FKM, namun Ainil justru serius menekuni wirausaha. Apalagi Proposal Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang dibuatnya diterima pihak kampus dan mendatangkan pundi-pundi uang bagi Ainil. Pundi-pundi rupiah ini lantas dijadikan modal Ainil untuk serius menekuni wirausaha.

Saat ini Ainil memilih fokus di bidang fashion yang memang cukup digemarinya. Inovasi fashion yang digarap oleh Ainil adalah dress dan hijab printing yang menonjolkan bagian printing eksklusif. “Ciri khas memang pada bagian printing, ada karakteristik seperti bunga. Biar beda dengan yang lain dan lebih limited edition,” ungkapnya.

Kini Ainil mulai melebarkan sayap bisnisnya dengan menggeluti bidang properti. “Untuk properti masih jasa persewaan rumah ya. Ternyata di kota besar seperti Surabaya bisnis properti persewaan rumah cukup menjanjikan. Jadi kalau ada yang butuh rumah atau mau menyewakan rumah, aku bantu gitu,” tukas perempuan yang juga seorang influence ini.

Sedekah Jadi Kunci

Menjalankan beberapa bisnis sekaligus bukan perkara mudah bagi Ainil. Ia menegaskan rajin sedekah menjadi salah satu kunci baginya sukses berjalan dengan beberapa lini bisnisnya.  “Aku pernah gagal di salah satu lini bisnis aku, kuliner ayam geprek ya. Harus gulung tikar dan ada teman yang nyeletuk ‘Kamu kurang beramal’,” ungkapnya.

Celetukan sang teman kala itu lantas menyadarkan Ainil. Tak bisa dipungkiri jika kesibukannya menjalankan roda bisnis membuatnya lupa akan kebiasaan yang pernah dijalankan saat awal merintis bisnis. “Dulu pas awal-awal memulai usaha memang nggak pernah lupa (sedekah). Meski nggak bisa banyak tapi selalu aku sisihkan buat sedekah,” tuturnya.

Kegagalan bisnis kuliner ayam geprek miliknya, menjadi titik balik bagi Ainil untuk mulai konsisten kembali bersedekah. Pencapaian Ainil saat ini hingga memiliki beberapa brand usaha bukan tanpa liku, penuh perjuangan dengan tanpa lelah dan tetap berusaha memberi kebaikan (bersedekah) kepada orang lain. “Porsi rezeki orang sudah ada takarannya. Begitu pun saat rezeki datang, jangan lupa ada titipan Allah untuk orang lain,” tegas perempuan pemilik brand kuliner Pisang Haujek Surabaya ini.

More To Explore

berbagi

Lebih dari 713 Porsi Makan Gratis dibagikan

Berbagi Makan Gratis: Wujud Kepedulian Yayasan Islam Amanah Darul Hisan kepada Pekerja Jalanan Yayasan Islam Amanah Darul Hisan terus berkomitmen untuk memberikan bantuan dan kepedulian

Bersama Koinmu,
Darul Hisan Hadir untuk Ummat