Tidak ada satu orang pun yang mengetahui kapan kiamat terjadi. Allah tidak memberitahukannya kecuali hanya sebagian tanda-tandanya.
Zaman yang kita hadapi adalah zaman akhir di mana banyak fitnah dan maksiat yang sulit dihindari sekalipun kita hanya berdiam diri di rumah. Tanda-tanda kiamat pun yang sebelumnya disampaikan baginda Rasulullah SAW satu persatu terjadi, salah satunya ialah pasar yang semakin berdekatan.
Nabi SAW pernah bersabda: “Hari kiamat belum akan terjadi sampai pelbagai fitnah (malapetaka) bermunculan, kebohongan merajalela, dan pasar-pasar menjadi saling berdekatan,”(HR. Ahmad. Syaikh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah menilai hadits ini berkualitas Sahih).
Pasar yang berdekatan
Fenomena yang tidak bisa dipungkiri bahwa pasar sekarang semakin berdekatan. Dahulu pasar berada dipusat kota dan di alun-alun, namun sekarang hampir tiap kampung, RT, dan komplek memiliki pasar tersendiri. Baru saja kita melewati satu pusat belanja, kita bisa menjumpai kembali pusat belanja yang lain.
Mengenai pasar yang berdekatan, para ulama memberikan beberapa penafsiran. Syaikh Walid As-Sa’idan menyebutkan bahwa maksud taqaarubul aswaaq (pasar yang berdekatan) adalah dipahami sesuai zahir maknanya, yaitu keberadaan pasar yang saling berdekatan baik dari bangunannya atau pun muamalahnya sebagaimana yang terjadi saat ini, yaitu antara satu pasar dengan pasar yang lain hanyalah beberapa jarak saja.
Beliau melanjutkan bahwa jika pun pasar tersebut jauh maka kendaraan zaman ini seperti motor, mobil dan pesawat memudahkan kita untuk mendatangi pasar tersebut tanpa memerlukan waktu yang lama, sehingga jarak ke pasar tersebut yang sebelumnya jauh menjadi hanya beberapa waktu saja.
Syaikh Abdullah Sa’ad menjelaskan bahwa pasar di zaman sekarang berbeda dengan pasar pada zaman dahulu di mana saat itu pasar hanya ada satu dalam suatu wilayah dan itu pun hanya diadakan dalam waktu-waktu tertentu saja. Sementara sekarang jumlah pasar sudah sangat banyak dan diadakan hampir setiap hari, mulai dari pasar senen, jum’at, ahad dan yang lainnya, bahkan terdapat juga pasar yang buka setiap hari.
Syakh Ibnu Baz menyebutkan bahwa maksud taqaarubul aswaq adalah berdekatannya zaman sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang lain, yaitu kita bisa mendatangi tempat manapun dengan begitu mudah dan cepat sekalipun berbeda wilayah, dan kota, termasuk mendatangi pasar.
Pasar online
Dr. Walid Ar-Rasyudi menambahkan bahwa keberadaan pasar yang berbentuk online juga bisa menjadi makna hadits taqaarubul aswaaq di mana kita bisa menjual atau membeli dari pasar-pasar yang jauh sementara kita hanya diam di rumah tanpa harus mengeluarkan tenaga dan menempuh jarak sedikit pun, seakan-akan pasar tersebut ada di tangan kita dan kita bisa menjual dan membeli apa saja sekehendak kita tanpa ada kesulitan sama sekali.
Kenapa menjadi pertanda kiamat?
Keberadaan pasar yang berdekatan dijadikan sebagai tanda dekatnya kiamat ialah karena pasar merupakan tempat yang bisa melalaikan manusia dari akhirat. Jika seseorang berada dalam pasar maka keinginannya untuk membeli, menjual dan mendapatkan untung serta barang yang menarik menjadi fokus utamanya sehingga dia hanya memikirkan dunia dan kenikmatannya. Hal ini pun telah disampaikan Dr. Walid Ar-Rasyudi bahwa jika seseorang telah masuk pasar maka hilanglah dia dari memikirkan akhirat. Lalu jika jumlah pasar ini semakin banyak, maka semakin banyak pula sarana penyebab yang membuat manusia lalai untuk mengingat negeri akhirat dan kekekalannya.
Karena hal inilah baginda Rasulullah SAW menyebutkan bahwa pasar adalah tempat yang paling dimurkai Allah, sementara masjid adalah tempat yang paling dicintai Allah, “Tempat yang paling dicintai oleh Allah ta’ala adalah masjid-masjid, dan tempat yang dibenci oleh Allah ta’ala adalah pasar-pasar.” (HR. Muslim)