Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebanyak 10.789 kali terjadi gempa bumi di wilayah Indonesia selama tahun 2023, dengan berbagai magnitudo dan kedalaman. Jumlah aktivitas gempa pada tahun 2023 lebih tinggi, di atas rata-rata tahunannya yaitu sekitar 7.000 kali gempa.
Sedangkan sepanjang tahun 2022, kejadian gempa di Indonesia mencapai 10.792 dengan berbagai magnitudo dan kedalamannya berdasarkan catatan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Sedang di tahun 2024 ini, sudah ratusan kali terjadi seluruh wilayah Indonesia, khusus untuk Jawa Barat dan Jawa Timur sendiri masing-masing pada bulan April kemarin menurut BMKG gempa terjadi sudah ratusan kali. Indonesia sendiri berada di kawasan Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik, sehingga menjadi salah satu negara yang rawan dilanda bencana gempa bumi hingga gunung meletus. Pantar jika Indonesia menempati urutan pertama negara paling sering terjadi gempa pada tahun 2023 lalu, kemudian disul Meksiko, Filipina, Chili, Jepang, Turki, Papua Nugini, Guatemala, Suriah, dan Peru.
Tahun 2022 sendiri ada lebih dari 1.000 korban meninggal dunia atas gempa yang menimpa Afganistan. Cina dengan korban hampir seratusan orang meninggal. Di tahun 2021 sendiri negara bagian Alaska Amerika Serikat terjadi gempa berkekuatan 8,2 SR, sempat dikeluarkan peringatan tsunami meski tidak terjadi.
Dari Cobaan Hingga Tanda Kiamat
Gempa bumi yang kita rasakan termasuk bencana yang disebabkan dari alam yang menghasilkan guncangan atau getaran pada permukaan bumi akibat pergerakan lempeng bumi di bawah yang sewaktu-waktu bisa terjadi kapan saja. Tidak ada satupun makhluk yang mampu mencegah gempa bumi selain kehendak Allah SWT.
Segala yang terjadi pada alam semesta sendiri sebenarnya sudah sudah tercatat dalam Lauh Mahfuz termasuk Gempa Bumi, telah menjadi ketetapan Allah SWT. Sebagaimana yang terkandung di dalam Surah Al-Hadid ayat 22, “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
Dalam Islam, Gempa bumi tidak hanya sekadar fenomena alam. Gempa bumi merupakan bentuk tanda kebesaran Allah SWT. Ini sebagai cobaan atau teguran agar umat manusia dapat mengingat Allah SWT dan kembali ke jalan Allah SWT serta menjauhi segala maksiat. Bahkan gempa bumi bisa saja sebagai pertanda bahwa akan terjadinya kiamat.
Hari Kiamat merupakan hari yang dimana terjadi kehancuran di alam semesta hingga tak tersisa. Manusia akan diminta pertanggungjawaban atas perbuatan selama di dunia ini. Umat Islam wajib meyakini akan terjadinya hari kiamat yang merupakan rukun iman kelima. Kehancuran dunia telah diungkap oleh ilmuwan melalui pendekatan sains dan ini juga sudah tertuang dalam Al-Quran dan Hadits. “Jangan (berbuat demikian). Apabila Bumi diguncangkan berturut-turut,” (QS. Al-Fajr: 21)
“Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)-nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”. (QS Al-Zalzalah: 1-3) Dari ayat diatas menjelaskan ketika kiamat tiba, bumi akan terjadi gempa yang sangat dahsyat secara berturur-turut. Bumi juga mengeluarkan segala isi kandungan dalam bumi. Salah satu tanda kiamat adalah banyaknya terjadi gempa bumi. Hal tersebut disabdakan oleh Rasulullah SAW, “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi.” (HR. Bukhari)