Siap Sedia untuk Sang Ayah di Akhir Usianya

Share This Post

Sudah lebih dari 20 tahun lamanya Budi Supriyanto (48 tahun) menjalani rutinitas menemani sang Ayah untuk mengantarkan kontrol kesehatan di salah satu rumah sakit di Semarang. Bahkan hingga saat ini tak lagi serumah dengan waktu tempuh sekira 45 menit dari rumah Budi. Sang Ayah yang kini menginjak usia 84 tahun itu kebetulan kedapatan mengalami pengapuran tulang, maka butuh pengobatan rutin menggunakan BPJS.

Budi sendiri banyak saudara sekandung, namun sepertinya sang Ayah lebih dekat dengan dirinya. Bahkan anaknya menjadi cucu tersayang. Alhasil mereka berdua sering ditanyakan apabila beberapa hari saja tidak menjenguknya di rumah. Memang dulu pernah tinggal satu rumah, namun kini Budi menempati rumah sendiri yang dibelinya di kota sebelah. Meski kini ada adik yang menemani Ayah, namun Budi tetaplah yang sering ditanyakan dan mengantarkan untuk kontrok ke rumah sakit.

Kebetulan jenis pekerjaan yang digeluti Budi lebih fleksibel yakni driver ojek online dan sopir rental freelance, jadi lebih memungkinkan segera bertindak apabila diperlukan sanga Ayah. Bahkan tempat mangkal rutin Budi saat ini dipilih yang jaraknya lebih dekat dengan rumah Ayahnya, walaupun sebenarnya jauh dari rumahnya yang sekarang.

Meski terkadang rasa malas dan capai menghampiri, Budi lebih sering tak mengindahkannya bila dipanggil Ayahnya untuk datang. Wajar, sakit pengapuran dan kontrol rutin ke rumah sakit telah ia lakoni sejak usia sang Ayah 60 an tahun. Sesekali rasa malas dan capai itu datang, terlebih ia punya keluarga sendiri yang harus dicukupi. Namun rasa sayang dan baktinya pada sang Ayah mengalahkan itu semua. Buktinya ia setiap hari selalu sedia diri bila setiap saat dibutuhkan Ayahnya meski jarak rumah cukup jauh.

Perintah berbuah surga

“Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu-bapak kalian.” (QS. An-Nisa’: 36)

Allah SWT memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua mereka. Perintah itu Allah sandingkan dengan perintah untuk menyembah dan tidak mempersekutukan-Nya, agar manusia dapat melihat betapa agung dan tingginya posisi berbakti kepada orang tua dalam Agama ini. Selain itu, Allah juga memerintahkan manusia untuk berterima kasih kepada kedua orang tua, seraya mengingatkan bahwa berterima kasih kepada mereka juga berarti berterima kasih (bersyukur) kepada-Nya.

Lihatlah kedua orang tua. Betapa banyak mereka harus mengorbankan keinginan demi anak. Bila anak tidak ada di hadapan mereka, mereka seakan berada dalam penjara. Kini, kehidupan mereka bersama anak tinggal laksana sisa-sisa matahari di hari senja. Mereka telah mengasuh anak begitu lama. Sekarang, asuhlah mereka sebentar saja.

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang.” (QS. Al-‘Isra’: 24). Sebuah ungkapan yang begitu transparan dan lembut, menyentuh relung-relung kalbu dan dinding-dinding perasaan. Ya, itulah kasih sayang; kelembutan dan kehalusan yang membuat seorang anak begitu tunduk, tidak mampu mengangkat kepala, tidak kuasa menolak perintah. Dan inilah alasan dibalik apa Budi berikan kepada Ayahnya di akhir usianya. Dan adakah balasan untuk kebaikan selain kebaikan pula?

“Orang tua adalah pintu surga yang paling baik. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya” (HR. Tirmidzi).

Penegasan kata ‘paling baik’ di atas seolah-olah ingin menunjukkan kepada kita akan pentingnya berbuat baik dan berbakti kepada orang tua. Melihat hadits dan penjelasan di atas, kita pun sangat dilarang mendurhakai orang tua. Tingkat larangannya mencapai tingkat haram, sebab ada ancaman jika melakukannya. Bahkan mendurhakai orang tua termasuk bagian dari dosa yang besar.

More To Explore

awal ramadhan

Jadwal Imsakiyah 1446 H

Berikut Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1446 H / 2025 M untuk wilayah Semarang dan sekitarnya Anda dapat mendownload jadwal ini secara gratis dalam bentuk PDF disini

Bersama Koinmu,
Darul Hisan Hadir untuk Ummat