Orang awam mempercayai jika ada suara yang memanggil dirinya, namun tidak ada orang ketika dilihat, maka hal itu adalah tanda dirinya akan meninggal.
Sore itu Nina sedang belajar sendirian di dalam kamarnya. Dia sedang mengulang pelajaran tadi pagi karena belum memahaminya dengan jelas. Saat itu keadaan sedang sunyi dan sepi, hanya ada suara rimbunan pepohonan yang bergerak karena ditiup angin.
Namun di tengah kesunyian keadaan dan fokus yang meninggi, tiba-tiba Nina mendengar suara dari belakang dirinya seakan suara itu dekat dan memanggil dirinya. Nina pun menoleh namun sayang di kamar tersebut tidak ada orang kecuali dirinya. Bahkan seisi rumah pun sedang pergi membantu tetangga yang sedang menikahkan anaknya. Pikiran Nina mendadak kosong dan membeku karena mempertanyakan suara siapa tadi sebenarnya. Nina pun lalu ketakutan dan merinding. Seketika dia teringat adiknya, Dewa yang telah meninggal karena tenggelam di sumur belakang rumahnya. Dia takut kalau itu suara adiknya yang ingin mengajaknya pergi ke alamnya.
Tidak seorang pun tahu kematian
Kepercayaan tentang adanya suara panggilan tapi tidak diketahui sumbernya sebagai tanda kematian memang diyakini beberapa masyarakat, khususnya mereka yang masih awam dan kental dengan ajaran nenek moyang. Akibatnya ketika mereka mendengar suara tersebut dan ternyata tidak ada orang, mereka akan ketakutan dan pesimis dalam hidupnya. Bahkan tidak sedikit mereka yang mengalami hal ini rela melakukan berbagai ritual dan syukuran supaya dirinya terhindar dari kematian.
Kita tentu harus memahami bahwa kematian adalah rahasia Ilahi yang penuh misteri. Tak seorang pun mengetahui kapan ajal akan menjemputnya dan dimana ia akan meninggal. Allah berfirman: “Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34).
Artinya urusan ajal tidak ada yang dapat mengetahuinya, bahkan tidak ada ayat atau pun hadits yang menyebutkan tanda-tanda ajal yang dikaitkan dengan adanya suara tak berwujud. Jika hal itu benar sebagai tanda kematian, maka pastilah Nabi akan menjelaskannya supaya manusia semakin giat beramal dan bertaubat kepada Allah.
Bukan tanda kematian tapi dari setan
Adanya suara tak berwujud ternyata pernah juga dialami oleh seorang shahabat bernama Suhail. Namun oleh para shahabat hal itu tidak dimaknai sebagai tanda kematian, akan tetapi dipahami sebagai godaan setan yang ingin mengganggu akidah umat Islam.
Dalam Shahih Bukhari diceritakan bahwa Suhail diutus ayahnya, Abu Shalih untuk pergi menuju perkampungan Haritsah yang terletak jauh dari rumahnya. Untuk menuju perkampungangan ini Suhail harus melewati perkebunan luas dan sepi. Saat melewati perkebunan sepi itu, Suhail mendengar sebuah suara yang memanggil namanya dengan samar. Anehnya suara itu terdengar tapi tidak didapati sosok yang memanggil tersebut.
Lalu dia menceritakan hal tersebut kepada ayahnya dan ayahnya menjawab: Seandainya saya tahu kamu akan merasakan hal itu tentu aku tidak akan mengutusmu, namun jika engkau mendapati suara seperti itu lagi, maka segeralah mengumandangkan azan, karena sesungguhnya saya mendengar Abu Hurairah menyampaikan dari Rasulullah SAW yang bersabda: “Sesungguhnya setan apabila dikumandangkan azan maka dia akan terbirit-birit sambil terkentut.” (HR. Bukhari)
Artinya suara panggilan tak berwujud tidak dipahami sebagai tanda kematian oleh para shahabat, akan tetapi sebagai gangguan setan yang coba mengusik keimanan umat Islam. Oleh karena itu Abu Shalih mengajarkan anaknya untuk segera mengumandangkan azan jika mendapati hal demikian. Wallau A’lam.